Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas Islam Riau (UIR) menggelar Focus Grup Discussion (FGD) dalam rangka rencana pembukaan 2 Program Studi (Prodi) S1 baru yaitu Prodi Teknologi Pangan Industri Halal (TIPH) dan Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan (TPTP).
FGD diikuti oleh Dekan FAPERTA UIR Dr. Fathurrahman, SP, M.Sc, Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset dan Inovasi Dr. Ir. H. T. Edy Sabli, M.Si, Wakil Dekan Bidang Administrasi dan Sumberdaya Dr.Ir.Saipul Bahri, M.Ec, Wakil Dekan Bidang Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Kerjasama dan Dakwah Islam Prof. Dr. Ir. U. P. Ismail , M.Agr.
Kegiatan menghadirkan 4 narasumber yaitu Prof. Dr. Ir. Novrizal Nazir, M.Si yang ahli pada bidnag ilmu teknologi hasil pangan, Prof. D. Almasdi Syahza.,MP ahli bidang ilmu ekonomi pedesaan, dan Dr. Gulat Me Manurung.,MP Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO).
“Beberapa hal perlu diperkuat memiliki nilai lebih dari Prodi TIPH adalah adanya frasa halal yang sesuai dengan tuntutan Islam bahwa pangan yang kita konsumsi harus halal dan prosesnya produk pangan juga harus halal. Saat ini pangan halal menjadi isu global bagi konsumen Muslim yang ingin memastikan bahwa makanan atau produk yang mereka gunakan sesuai dengan aturan agama yang dianut”, Ujar Novrizal.
Sementara itu tenaga ahli bidang ekonomi pedesaaan Almasdi menyatakan untuk prodi baru TPTP, dalam rangka menyiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja khususnya perusahaan dibidang perkebunan sangat terbuka. Saat ini Riau memiliki luas lahan hampir 4 juta Ha untuk kebun sawit saja dimana 60% dimiliki oleh petanian swadaya dan sisanya adalah korporasi baik BUMN maupun Swasta.
“Pengelolaan kebun yang demikian luas tentu memerlukan tenaga ahli yang cukup besar. Oleh itu perlu dibuka dibuka prodi baru bidang perkebunan dengan mendidik mahasiswa agar memiliki keahlian dalam mengelola perkebunan sawit dan komoditi perkebunan lain seperti karet, kakao, kelapa, kopi dan lain-lain”, ujar Almasdi.
Dalam sistem perkuliahan lebih dititik beratkan kegiatan praktik lapangan atau labor dibandingkan materi teori. Demikian juga masukan dari praktisi dan Pengurus Asiosasi sawit Gulat Manurung dan mantan GM Perusahaan Sawit M. Yusuf Siregar, Riau memerlukan SDM yang handal dibidang perkebunan dan pertanian secara umumnya.
Dekan Fakultas Pertanian UIR mengapresiasi para narasumber dalam FGD yang turut mendukung pendirian prodi baru yang diprediksi memiliki peminat yang ramai karena sesuai dengan kebutuhan tenaga ahli yang diperlukan perusahaan dan stackholder. (hms/smh)